Sabtu, 25 Juni 2011

JAWABAN TUGAS PENGANTAR EKONOMI

soal
1. Karena harga output/input naik secara terus menerusapa inflasi bias menurunkan “standar hidup” masyarakat?
2. Apakah inflasi mempunyai dampak politis?
3. Bagaimana cara mengatasi inflasi?
4. Perlukah ada campur tangan pemerintah untuk mengatasi inflasi?


jawab
1. Inflasi secara tidak langsung dapat menurunkan “standar hidup” masyarakat
a. Mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat.
b. Menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi.
c. Menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.
Inflasi adalah masalah yang dihadapi oleh tiap negara, masalah ini dikaitkan dengan adanya kenaikan harga, karena harga adalah indikator awal penentu inflasi. Inflasi sendiri adalah keadaan dimana terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Maka bila di masyarakat terjadi kenaikan harga satu atau beberapa barang secara sementara, maka hal itu tidak dapat digolongkan sebagai inflasi, meskipun inflasi tidak secara langsung menurunkan standar hidup tapi hal ini tetap menjadi masalah karena 3 alasan berikut.


2. Ya, inflasi mempunyai dampak politis.
Misalnya suatu Negara mengalami suatu inflasi pasti Negara tersebut akan mangalami krisis politik, kestabilan keamanan akan terganggu, terjadi penjarahan.
Dampak Inflasi terhadap perekonomian akan berpengaruh kepada tingkat kemakmuran masyarakat, berikut ini dampak negatif dari inflasi:
• Terhadap distribusi pendapatan
Ada pihak-pihak yang dirugikan, diantaranya:
a. Inflasi akan merugikan bagi mereka yang berpendapatan tetap
b. Kerugian dialami oleh orang yang menyimpan kekayaan dalam bentuk uang tunai.
c. Kerugian akan dialami para kreditur, bila bunga pinjaman yang diberikan lebih rendah dari inflasi.
Tetapi ada juga pihak yang diuntungkan dengan adanya inflasi, yaitu :
a. Orang yang persentase pendapatannya melebihi persentase kenaikan inflasi
b. Mereka yang memiliki kekayaan bukan dalam bentuk uang tunai, tetapi dalam bentuk barang atau emas.
• Dampak terhadap efisiensi, berpengaruh pada:
a. Proses produksi dalam penggunaan faktor-faktor produksi menjadi tidak efesien pada saat terjadi inflasi
b. Perubahan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap struktur permintaan masyarakat terhadap beberapa jenis barang
• Dampak inflasi terhadap output (hasil produksi):
a. Inflasi bisa menyebabkan kenaikan biaya produksi.
b. Bila laju inflasi terlalu tinggi akan berakibat turunnya jumlah hasil produksi, dikarenakan nilai riil uang akan turun dan masyarakat tidak senang memiliki uang tunai, akibatnya pertukaran dilakukan antara barang dengan barang.
• Dampak inflasi terhadap pengangguran
a. Suatu negara yang berusaha menghentikan laju inflasi yang tinggi akan menciptakan pengangguran karena meraka akan mengurangi jumlah tenaga kerja untuk mengendalikan inflasi.


3. Ada 4 cara mengatasi inflasi
• Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrument-instrumen berikut:
a. Politik diskoto (Politik uang ketat): bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
b. Politik pasar terbuka: bank sentral menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal untuk menyerap uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan laju inflasi dapat lebih rendah.
c. Peningkatan cash ratio: Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
• Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:
a. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Pemerintah tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.
b. Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak.
• Kebijakan Non Moneter
Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui instrument berikut:
a. Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.
b. Menekan tingkat upah.
c. Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
d. Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
e. Penanggulangan inflasi yang sangat parah (hyper inflation) ditempuh dengan cara melakukan sneering (pemotongan nilai mata uang). Senering ini pernah dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1960-an pada saat inflasi mencapai 650%. Pemerintah memotong nilai mata uang pecahan Rp. 1.000,00 menjadi Rp. 1,00.
f. Kebijakan yang berkaitan dengan output. Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi.
g. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijakan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.
h. Kebijakan penentuan harga dan indexing. Ini dilakukan dengan penentuan ceiling price.
• Kebijakan Sektor Riil
Kebijakan sektor riil dapat dilakukan melalui instrument berikut:
a. Pemerintah menstimulus bank untuk memberikan kredit lebih spesifik kepada UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Contohnya bank BRI mencanangkan tahun ini sebagai Microyear.
b. Menekan arus barang impor dengan cara menaikkan pajak.
c. Menstimulus masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri.




4. Perlu, karena dampak suatu inflasi akan berpengaruh pada kestabilan suatu Negara, secara perekonomian ataupun politik.
Kebijakan Pemerintah dalam menghadapi Inflasi
Inflasi tentunya harus diatasi dan untuk mengatasinya pemerintah dapat mengambil beberapa kebijakan yang menyangkut bidang moneter, fiskal, dan non-moneter.
A. Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar.
• Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal. Untuk menjalankan kebijakan ini Bank Indonesia menjalankan beberapa politik/kebijakan yaitu politik diskonto, politik pasar terbuka dan menaikan cash ratio.
a. Politik Diskonto ditujukan untuk menaikan tingkat bunga karena dengan bunga kredit tinggi maka aktivitas ekonomi yang menggunakan dana pinjaman akan tertahan karena modal pinjaman menjadi mahal.
b. Politik Pasar Terbuka dilakukan dengan cara menawarkan surat berharga dari pasar modal ke masyarakat. Dengan cara ini diharapkan masyarakat membeli surat berharga tersebut seperti SBI yang memiliki tingkat bunga tinggi dan ini merupakan upaya agar uang yang beredar di masyarakat mengalami penurunan jumlahnya.
c. Cash Ratio artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank sentral/pemerintah(BI). Dengan jalan menaikan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang.
B. Kebijakan Non Moneter dapat dilakukan melalui instrument berikut:
a. Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.
b. Menekan tingkat upah.
c. Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
d. Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
e. Penanggulangan inflasi yang sangat parah (hyper inflation) ditempuh dengan cara melakukan sneering (pemotongan nilai mata uang). Senering ini pernah dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1960-an pada saat inflasi mencapai 650%. Pemerintah memotong nilai mata uang pecahan Rp. 1.000,00 menjadi Rp. 1,00.
f. Kebijakan yang berkaitan dengan output. Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijakan
g. Penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.
h. Kebijakan penentuan harga dan indexing. Ini dilakukan dengan penentuan ceiling price.
C. Kebijakan Sektor Riil
Kebijakan sektor riil dapat dilakukan melalui instrument berikut:
a. Pemerintah menstimulus bank untuk memberikan kredit lebih spesifik kepada UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Contohnya bank BRI mencanangkan tahun ini sebagai Microyear.
b. Menekan arus barang impor dengan cara menaikkan pajak.
c. Menstimulus masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri
D. Kebijakan Fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:
a. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Pemerintah tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.
b. Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar